Halaman

27 Nov 2009

Senandung Cinta dari Rumah Kayu

Akhirnya meng update blog ini lagi.
hihihi... maafkeun, karena kesibukan yang sangat tinggi, sampai2 blog utama saya juga terlantar, dan juga karena saya kebingungan dan kehabisan tentang topik yang akan saya bahas disini.


rumah kayu arrived on my desk
Oiya, alhamdulillah Dee yang telah berbaikhati mengirimkan buku perdananya bersama Kuti setelah saya mohon2 di blognya Mr. psycho & pradna sehingga saya bisa mereviewnya dan mengupdate blog ini.

Dari covernya, so nice and so warm. Di kulit bagian belakang, ada beberapa testimoni yang sebagian besar adalah blogger dari blogdetik.com. Hm.. bukan yang pertama kali saya tau kalau komunitas blogdetik selalu mendukung anggotanya dalam event apapun. Yang pertama saya tau adalah kampanye dukungan untuk vote jurnal harian terbaik XL Award di acara PB2009 yang salah satunya menominasikan blog "Bahasa, please!" -salah satu blog di blogdetik.com- walau akhirnya tidak terpilih jadi pemenang tapi yang penting kan usahanya & dukungannya ^^. Begitu juga dengan buku ini.

Berlanjut ke bagian dalam buku ini. Teksnya berwarna coklat tua dan buku ini terdiri dari 5 bab. Dimana masing2 babnya terdapat semacam ilustrasi lukisan di halaman awal babnya.
Awalnya saya kira semua tulisan di dalam buku ini adalah tentang percakapan antara Kuti, Dee & si Kecil -Pradipta- saja, tapi kemudian saya salah. Di semua bab ada beberapa tulisan monolog yang entah ditulis oleh Dee atau Kuti atau keduanya, tapi bukan dalam bentuk cerita. Semacam tulisan informatif yang dikutip dari berbagai buku & berbagai penelitian tentang banyak hal sebagai pembuka topik untuk tulisan percakapan ketiga tokoh tersebut.

Di Bab pertama yang merupakan bab terpanjang di buku ini, diawali dengan bahasan tentang Cinta. Beberapa kutipan yang saya suka antara lain :
Jadi : mengapa semudah itu berpaling?
Jadi : Mengapa tidak berusaha berjuang untuk bertahan?
Jadi : mengapa membiarkan diri untuk digoda atau menggoda diluar sana?
Tidak Berpaling, bertahan dan setia. Itu yang dibutuhkan untuk mencinta.
Di bab ini juga diceritakan tentang gender komputer, interview calon suami, porn things, anak ABG sampai ke pulsa henpon yang mengalahkan beras. Ya seperti judul bab ini -pintu- sebagai pembuka dari semua bab yang ada selanjutnya.

Di Bab Kedua yang berjudul jendela, lebih banyak tulisan percakapan dibandingkan dengan monolognya. Banyak bercerita tentang si Kecil di rumah kayu, tentang siapa dia dan bagaimana dia akhirnya dia hadir di rumah kayu.

Di Bab Ketiga, Dapur, akhirnya ada juga tulisan tentang masak memasak bunga & daun pepaya. Tapi kayanya bab ini lebih singkat dibandingkan bab lainnya. Juga di bab ini tidak hanya di bahas tentang pekerjaan domestik memasak, tapi juga tentang cuka & pengharum ruangan. Hihihi...

Di Bab Keempat, Kamar. hihihi... kebayang dong kalo di kamar tuh ngapain ajah? Yang favorit saya adalah "bolehkah aku menghitung pori2mu" & Terbang ke kahyangan : mimpi atau Nyata. 
Hihihi... begitu dalam, begitu mesra, begitu intim.

Saya acungkan jempol untuk Dee & Kuti untuk penerbitan buku perdananya ini untuk beberapa tulisan2 monolog tentang fakta2 penelitian dan percakapan2 yang penuh dengan cinta.
Awalnya saya kira mereka bener2 pasutri di kehidupan nyata dan sama2 bersinergi untuk mewujudkan mimpi mereka, salah satunya buku ini. Tapi menurut Pradna, ternyata mereka individu lepas yang punya kehidupan masing2. Waw.. keren ya? Mereka yang sama sekali bukan pasangan asli tapi bisa menempatkan diri mereka menjadi pasangan di bawah atap yang sama.

Btw, ada satu hal yang saya tidak temukan disini, tidak ada konflik atau kemarahan sebagai bumbu rumah tangga pada umumnya. Hm.. begitu sempurnanya kah semua yang ada di lingkungan rumah kayu ini?

Thanks to Dee, for sending me your masterpiece :)

19 Jul 2009

blognya rosmana

Selamat siang semuanya :)
Puff... barusan ajah selesai brunch :D (breakfast+ lunch).

Pagi ini, di blog ini sayah nerima komen dari seorang teman, Rosmana namanya.
Langsung sayah menuju blognya untuk kunjungan balik. Dan saya terpana...

Isinya keren2 euy and fully in english! Tentang science, tentang space dan banyak lainnya.
Sayah betah komen2 di sana sini di beberapa postingannya.
Sayah tertarik ulasannya tentang sel, salah satunya mitokondria. Dan ingatan sayah langsung kembali ke beberapa tahun yang lalu, dimana setiap hari yang ada di pikiran sayah adalah mitokondria, ribosom, DNA, RNA, transcription, translation, protein, asam amino.

Yayaya... saat waktu itu sayah memutuskan untuk mendalami bidang biokimia molekular untuk keperluan skripsi sayah. Otomatis semua mata kuliah yang berhubungan dengan biokim harus minimal B, supaya ga malu2in :p..
Jadi bernostalgia dengan semuanya.

Juga tentang luar angkasa. Duhhh sayah jatuh cinta ama ilmu perbintangan (bukan horoskop ya), dia juga mengulas tentang asal muasal bulan. huaaa... keren...

dan satu lagih yang bikin sayah terperangah, he is 15 years old!
Plis deh... emang di pelajaran sekolahnya udah belajar gituan ya?
Secara sayah baru kenalan ama mitokondria waktu kuliah...
duh.. jadi minder.. jangan2 tahun depan anak SD udah kenalan ama mitokondria?!

Rosmana, keep the good work, keep posting and sharing all knowledge!!!

11 Jul 2009

Tak Tik Foto

Quinie is back... hohoho *emang darimanah?*

Okay... hari Selasa tgl 7 juli kemaren, sayah dapet kiriman buku GRATIS!!!
Begini ceritanya, beberapa hari sebelumnya, sayah dapet message FB dari Angel, si penulis buku untuk mereview buku ini kemudian posting di blog primary sayah.

Hm... kalo review buku, sayah posting di sini, secara blog primary itu cuma untuk ngeember..xixixi. Beliau sih setuju2 ajah dan sampailah buku itu di tangan sayah. Makasih ya Angel atas bukunya :)


Taktik Foto

Panduan Mengolah Foto Online.
Tidak perlu install apapun, cukup 1 klik, langsung publish di facebook


Maksud beliau yang udah malang melintang di dunia desain adalah menginformasikan beberapa web yang menyediakan online photo editing & memberikan beberapa panduan/contoh2 cara pemakaiannya.
Yang berarti juga, ga perlu belajar photoshop dan software2 photo lainnya yang rada ngejlimet untuk bisa nambah2in efek di poto2 yang mau kita pajang di blog, pesbuk or other socialnetwork.
Hihih... secara, untuk photoshop, sayah cuma bisa resize, adding text doang :D. Kalo yang lainnya langsung contact genial. Xixixixi.

Okay, ada beberapa sites yang beliau bahas dalam buku ini. Yaitu picnik, Lunapic, fotoflexer, loonapix, magmypic & logo creator (khusus untuk bikin logo).

Barusan sayah mencoba membuka semua sites2 di atas, tapiii ga semuanya bisa sayah coba2.

Picnik luama banget loadingnya, fotoflexer kayanya udah raib entah kemana, magmypic juga tak bisa diakses, sedangkan logo creator bikin sayah bingung.
Jadi, langkah2 yang dijelaskan Angel di bukunya untuk site2 di atas ya ga bisa sayah aplikasi kan :((.

Yang bisa sayah akses cuma Lunapic & Loonapix doang.
Btw, lunapic itu juga rada lama loading poto ketika kita upload poto dari diskdrive kita, jadi ya sayah udah bete2 ajah nunggunya. Alhasil sayah cuma sempet narsis dan bikin 3 poto sayah di dipajang dalam 1 cube. Huahahaha... jangan heryan kalo sayah narsis :D.
Tapi sayangnya ga bisa diupload kemarih... hiks.

Yang rada cepet & seru adalah loonapix. Hm.. inti dari site ini adalah naro poto kita dengan background yang bermacam2, atau dikasi frame, atau dibentuk jadi trim dengan shape seperti clover, heart dsb. Tapi secara backgroud & framenya adalah template, maka ya rada pasaran gitcu deh. Dan sayah sempet bereksperimen dan tradaaaaa... jadilah seperti ini :D

Photo Effects. Snow Billboard

Well, ga perlu bisa software2 yang ngejlimet itu kok kalo mo publish poto2 di blog atau fb. Site2 di atas, bolehlah dicoba. Or kalo masih kurang jelas, dibuku ini dijelaskan step2nya untuk edit poto dengan banyak efek :D.

24 Mei 2009

National Monument (MONAS)

Few days ago, I visited Monas, The National Monument of Indonesia.
It's on Central Jakarta, near Gambir train station.

The entrance gate is underground and it's marked with TUGU MONUMENT NASIONAL. You might find some souvenirs to be bought, such as T-shirt, Pen, Key holder. Go downstairs, pass the marble tunnel then you'll find the ticket box on the end of the tunnel.
The marble tunnel is wide and it's Air Conditioned :)

There're so many photographers offering their service to capture you with the good Monas background, if only you didn't bring your camera. If I'm not mistaken, it costs Rp. 20,000,-/shot and you can wait the ready-picture in few minutes (kinda polaroid).
I was courius about their technic to shot the good angle, since i've tried and the pics weren't so good. And i was thinking maybe their photo paper was already stamped with Monas background and they just capture the people :D.
Tips : You can capture the photo using digital camera as me, with Monas background and you're in good-clear position. Better you do this before you enter the Monas area or when you're leaving. I was taking the angle from the entrance gate from Pertamina office side. I was standing near the photographer (my friend) and the background was Monas in a full. I love the pic :)

It's opened everyday include the holiday & weekend and closed on the last Monday for each month.
The tickets is Rp. 7,750,-/person for adult (but it's rounded to be Rp. 8,000,-) and Rp.3,750,-/person for students & children (but it's rounded to be Rp. 4,000,-).
It's already included insurance.

On the base of the Monument, there's Museum of Indonesia National History.
There're alot of 3D miniatures of Indonesia Historical & Moments on around its wall.
The Miniatures are completed with explanation text in Bahasa & English.
Tips : The lighting is less, therefore you might use special mode on your camera if you want to capture on it. I'm using the high sensitivity mode without flash on my digital pocket camera.

Then if you want to go to the top of Monas, you should queue to the lift.
Better you prepare yourselves for it, since you might queue for 2 hours. There's only 1 lift and only for 11 persons (included the lift operator).
Tips : Prepare yourselves to queue with removeable chair, mat, snack, good friends to chat, games and other things otherwise you'll be exhausted to stand queuing.
I wondered if there's wifi, I would bring my notebook and connect to internet while waiting for my turn. But, unfortunately, the wifi is not available :(.

On the top of Monas, the area is not so wide. There're binocular telescopes on each corner and they will be worked once we insert the coin. Each coin costs Rp. 2,000,- for 5 minutes usage.
After inserting the coin, you'll be able to use the telescope to see the buildings/sites/places around monas. But I could not see my dorm on Menteng nor my office on Cikini :(

Once you wish to go down, you'll queue again... xixixi... I called it as queuing tour :D.
The lift will take you down to the 2nd floor (not on the same floor as you go up) and go downstairs manually. I was out of Monas area using the same tunnel.

Also I rent a horse carriage to go around with route to istana Negara, Istiqlal Mosque and back to Monas [It's not a whole circle :(]. It costs Rp. 20,000,-/horse carriage and takes 15 minutes.
Tips : Choose the small rubber tyre horse carriage, it's more comfortable.

Hope my info is useful. Have a nice visit to Monas :)
Wait for my next visit review... xixxixi

15 Mar 2009

Kisah Langit Merah - Bubin Lantang

Hollaa... maab lama hiatus, sebenernya pengen ngeblog tapi bingung mo posting apa.

Karena beberapa menit yang lalu, saya baru aja menyelesaikan buku ini, so...
yuk ya yuk... ngeblog review buku lagi.

Cover belakangnya sama sekali ga ada pernyataan bahwa buku ini tentang cinta romantis, genre yang saya suka :). Tapi serangkaian kalimat semacam sajak atau puisi yang membuat saya penasaran waktu saya membaca bagian ini. Akhirnya buku ini terbeli beberapa bulan lalu, tapi baru sempat saya khatamkan karena setelah sekian lama buku ini masih lengkap dengan plastiknya menginap di kos-an dwi. Sampai akhirnya Jum'at kemaren saya kehabisan bahan bacaan dan menyuruhnya mengembalikan pada saya.

Keberanian untuk terus melangkah

Kalimat itu yang tertera di bawah judul buku ini di cover depan. Hm... setelah saya membaca buku ini sampai tuntas, baru saya ngeh kalau kalimat tersebut merupakan summary dari ratusan lembar cerita yang terpapar dengan baik dari buku ini.

Pada beberapa chapter awal, saya harus beradaptasi dan membiasakan otak saya dengan gayanya si penulis membedakan paragrap yang italic dan yang tidak; membedakan mana yang terjadi saat ini dan mana yang masa lampau.
Hm... okay, not a big deal. Mungkin itu caranya Bubin memaparkan ceritanya.

Tapi, saya sempat protes entah kepada siapa. Gimana engga, ada beberapa rangkaian kalimat dalam bentuk paragrap yang diulang2 di beberapa chapter. Tapi lama-lama terbiasa. Okay. Maybe caranya Bubin memaparkan ceritanya. *kok jadi ikutan ngulang?*

Tentang Langit. Saya salut dengan karakternya. Detail banget. Smart, berprinsip, dan caranya mencintai. So pure, so gentle and langka ada orang seperti itu di dunia ini.
Mencinta dengan batasan agama. Puff... *menghela nafas*

Sebenernya sekali lagi, ini bukan genre buku saya. Karena saya jatuh cinta dengan buku2 yang happy ending and live happily ever after dan saya pikir buku ini ga menjanjikan hal itu. Saya menyadarinya, tapi saya tetap memuaskan rasa penasaran saya untuk tetap meneruskan membacanya hingga halaman terakhir.

Buku yang dengan smart *bukan operator koneksi internet yang saya pakai sekarang* membuka mata saya tentang parahnya korupsi di negara kita yang selama ini tidak pernah terpikirkan akan (bisa dan sedang) terjadi. Ternyata buku ini bisa juga membuat saya merinding membayangkan semua korupsi melebihi film horor terdahsyat yang pernah ada... hiiii... ini beneran tentang Indonesia? Negara tempat saya berpijak saat ini?
Entah sekarang saya lebih memilih untuk menjadi apatis atau tetap optimis.

Anyway, di tengah ramainya bribery yang ada, sisi kemanusiaannya tetap kental terasa. Perasaan cinta sejatinya, kegundahannya atas hidupnya, pengorbanannya dalam diam, peluh kerjakerasnya, tersampaikan dengan baik banget! Two thumbs up untuk Bubin.

Ternyata, saya ga nyesel udah beli buku ini, puasnya pol sampe akhir!

6 Jan 2009

oiya, Alhamdulillah saya menang

Hehe.. saya baru inget. Saya kan nge review Bukunya Ika Natassa - Divortiare di blog ini. Kenapa saya ga hola halo di blog ini ya? Saya udah announce di ratu de blog & quinie de blog, tapi disini lupa. Hihihi... maafkan sayah ya blog :).

Yup, alhamdulillah sayah menang dan sedang menunggu kiriman buku yang udah include extended versionnya plus tanda tangannya. Nanti deh, kalo udah dateng, pasti saya poto-poto and will publish it here.

Trus, saya juga ikutan lomba review A cat in my eyes, tapi saya kurang beruntung. Ya eyalah, secara, saya ngeresensi tapi ceritanya kemana2. Ya tentang opini publik lah, tentang saya juga *halah*, temen saya -Pradna- cuma ngakak aja bacanya, katanya resensi saya itu breaking the rule of book review.

Huahahaha... gitu tuh kalo saya keabisan kata-kata untuk ngereview, saya cerita2 aja yang lain. Xixixi...
Btw, temen saya, Kaka, beruntung dapet hadiah hiburan loh! Abisnya lucu banget sih reviewnya. Saya aja ngakak nguling2 baca resensinya. Huahahaha. Selamat ya Ka!

Ya itu ajah dulu. Saya mo update blog ini, tapi lagi bingung mo nulis apa, jadi ya cuap-cuap ga penting aja dulu kaya gini :). Bobo ah... Nguantuk... daaagh.
Back to Top